Namaku Ahmad, aku adalah seorang purnawirawan, yang secara tidak langsung adalah pengangguran. usia saya 55 tahun saya mempunyai 1 orang istri dan 2 orang anak yang semuanya sudah menikah dan juga sudah dikaruniai cucu.
kehidupan saya termasuk cukup dan bahagia, berasa lengkap disana-sini, tetapi satu hal yang tidak diketahui oleh keluarga saya dan pastinya saya tidak ingin semua mengetahuinya yaitu saya adalah juga seorang penyuka sesama jenis.
Seperti diawal tadi namaku Ahmad, 55 tahun, perawakanku gemuk dengan kumis tebalku, tinggi 170. kejadian ini adalah awal cerita saya bisa menikmati percintaan sejenis yang kala itu usiaku masih 45 tahun.
kala itu sebuah gunung K di propinsi JT sedang erupsi dan tentunya sebagai aparat aku ditugaskan untuk mengamankan desa2 yang sudah ditinggal olah penghuninya yang sedang mengungsi, setelah beberapa hari berjaga di desa W saya akhirnya dipindahkan untuk berjaga di daerah NG yang daerahnya lebih cekat ke puncak gunung tersebut, disanalah saya berkenalan dengan seorang bernama cahyono dia juga seorang aparat loreng, Pak cahyono berusia 5 tahun lebih tua dariku kala itu, sebenarnya kami sudah kenal lumayan lama hanya saja tidak akrab karena memang berbeda instansi. sejak lama saya mengagumi sosok pak cahyono ini, karena orangnya ganteng, gagah, kumisnya seperti sakerah dan agak gemuk, suara beliau juga sangat khas dengan bass nya... singkat cerita kamu bertugas di desa itu selama beberapa hari kedepan, ada beberapa personil yang tentunya salah satunya adalah aku dan pak cahyono. dikarenakan desa yang sangat sepi jadi memang kami mennjadi semakin akrab begitu pula aku dan pak cahyono, kami sering berbagi tugas untuk keliling desa. saya selalu memilih untuk berkeliling dengan pak cahyono. Malam itulah semuanya terjadi.
"suasane sepi begini jadi ingat jaman dulu nggih pak" beliau mengajak ngobrol, "benas mas, jadi ingat jaman dulu masih belum ada listrik" sejak awal saya selalu memperhatikan sosok pak cahyono karena memang bagi saya sangat mengagumkan, walau sedikit lebih pendek dariku tapi memang daya tariknya begitu kuat.
"mas ayo kita istirahat di gardu itu, sambil ngobrol2."pak cahyono mengajakku, dan akupun mengiyakannya. di dalam gardu yang begitu gelap ini kita hanya berdua dengan alat penerangan senter kita masing2. kita ngobrol tentang keseharian kita, sampai hal2 yang nakal. dan ternyata saya ketahui kalau pak cahyono itu doyan main cewek, "saya kalau pas bini halangan gitu kadang pergi ke gunung B, mas."kata pak cahyono mengagetkan saya, gunung B merupakan gunung tempat prostitusi di kota sebelah. beliau bilang kadan istrinya sering menolak keinginannya yang artinya libido sex pak cahyono tergolong besar, akhirnya saya pancing2. "wah berarti punya mas besar dan jagoan dong? hehehehe" aku mulai mengarah kesana, "ah tidak besar mas, tapi kalau soal jagoan ya mungkin saja.. soalnya istri selalu kewalahan hehehe"jawabnya dengan suara rendahnya, "mas ahmad juga pasti lebih hebat kan masih muda" dia bertanya balik aku menjawab "ah tidak mas, saya biasa saja malah paling lebih gagah mas cahyono, lihat masih gagah perkasa ganteng"godaku, mas cahyono hanya tertawa saja tanpa menjawab apa2, tapi dari sorot matanya seperti bertanya2. maka saya beranikan untuk bertanya "kumis mas bagus sekali, boleh saya pegang?" kembali dia hanya tertawa keras tapi tidak menjawab apa2 juga tidak ada penolakan. karena suasane sepi desa ditinggal mengungsi, dan dinginnya cuaca mebuatku tidak bisa menahan diri, saya raba kumis pak cahyono, dia hanya diam senyam senyum, saya beranikan untuk memainkan kumisnya saya pelintir2 dan memujinya "hmmm... benar2 bagus kumis mas, pasti banyak yang suka" , pak cahyono hanya memandang saya tajam dan tiba2 pertanyaan itu muncul "mas suka?", sebuah pertanyaan yang membuat ku gagap untuk menjawabnya. dan belum aku berani menjawab tiba2 kumis itu sudah menempel dipipiku, dan ketika kumis itu menyentuk bibirku, aku sudah tidak bisa berkata apa2 kecuali membiarkan itu terjadi, awalnya kita hanya menempelkan kumis tanpa reaksi apa2, lalu saya beranikan untuk melumat bibir bawahnya yang ternyata beliau bisa mengerti dan membuka mulutnya, akhirnya ciuman2 dalam mulai terjadi, aku lumat kulum bibirnya jilat kumisnya tanpa perduli beliau keberatan atau tidak karena aku sudah tidak bisa menahan nafsu, dan ternyata beliau sama sekali tidak keberatan. beliau hanya membalas dan mengimbangi sesekali membuka mulutnya lebar2 dan mengerang sesekali membalas ciuman dan lumatanku.....
tanganku sudah mencopot semua kancing bajunya pak cahyono, dan memang sengaja tak ku copot seragamnyam kubiarkan tetap dia pakai dengan semua kancing yang membuka, betapa gagahnya pak cahyono, dadanya mennyembut perut yang lumayan buncit tapi badannya padat kekar tidak sepertiku yang gemukknya lemak.
saya mulai ciumi lehernya, sambil mengusap2 perutnya dan turun kebawah ke puting dadanya yang membuat pak cahyono mengerang tidak karuan... dia sepertinya tidak perduli jika ada kawan lain yang datang.
tiba2 saja dia pelorotkan celananya dan kontol itu sudah menantang dibawah, memang ukurannya biasa saja, bahkan sedikit lebih kecil dariku. tapi bentuknya bagus dan gagah sekali.... langsung di tuntun kepalaku untuk menghisapnya, akupun tanpa ragu untuk menghisapnya,
cuppp cuppp.... sluurrpppp...... aku berusaha membuatnya mencapai nikmat, dan erangan2 nya yang tertahan tapi masih terdengar olehku menandakan memang dia menikmati itu,...
arhhhh.... arhhhh..... mass..... arhhhhhh...... suara2 tertahan itu justru terdengar sangat gagah dan lelaki... akupun terus memberikan rangsangan di kontolnya.....
Hampir 10 menit aku mengoral kontol pak cahyono tapi beliau masih bertahan dengan erangan2nya itu.... hingga akhirnya dia menarikku ke atas dan mengajakku berciuman lumat sekali.... sangat2 lumat dan ganas...sambil dia buka bajuku semua seperti yang aku lakukan padanya.... dia ciumi seluruh badanku tapi beliau masih belum bisa menghisap... dia hanya kocok2....tapi karena memang diriku yang begitu suka dengan sosok pak cahyono, membuatku melayang2 dan tidak bisa menahan ejakulasi yang datang terlalu awal....
crooottt.... crotttt... crottt.... "aduh mass.....aduhhh mass... enaknyaaa" diriku meracau tak karuan dan memeluk pak cahyono. beliau dengan tenang mengelus2 pundakku menenangkan racauanku....
setelah agak reda aku lihat dirinya tersenyum "enak mas?, mas ahmad cepat ya keluarnya, baru saya kocok sudah keluar" pertanyaan itu membuatku malu, saya langsung jongkok dan berinisiatif untuk membuatnya klimaks juga... tapi beberapa hisapan beliau sudah menarikku ke atas "sudah jangan mas, punya saya lama kalau hanya di emut gak bisa keluar, jenengan apa mau saya sodomi?"pertanyaan itu membuatku kaget, ini menurutku sudah terlalu jauh, tapi aku juga sudah kepalang basah... aku coba menejelaskan yang saat itu diriku yang belum pernah di sodomi, beliau memaklumi tapi ada rasa sedikit kecewa. "ya sudah mas, tidak apa2, saya mohon maaf jika pertanyaan tadi menyinggung jenengan" jawaban itu malah membuatku bersalah... beliau memakai bajunya dan begitupun aku... suasana memang menjadi agak canggung mungkin karena ini terlihat tidak adil, tapi memang waktu itu saya belum pernah melakukan...aku beranikan diri untuk bertanya dan menjelaskan diriku... dan tanpa kuduga beliau juga membuka diri dan bercerita... ternyata beliau sudah pernah melakukan itu dengan atasan beliau, hanya saja semenjak pak cahyono pindah ke kota ini memang hubungan dengan atasan tersebut putus hingga kejadian malam ini... entah apa yang membuatku menjadi melankolis, tiba2 aku peluk pak cahyono.... dan tanpa disangka dia juga merangkul pundakku dan mengusap2 punggunggku... kita saling berpandang dan ciuman itu terjadi lagi....singkat tapi dalam sekali... seakan2 rasa kangen selama ini tersalurkan.....
setelah kita membersihkan juga merapikan diri, kami kembali ke pos induk untuk bergantian jaga.... disepanjang perjalanan pak cahyono bersiul2 seperti senang sekali. dan tentunya aku juga sangat senang.... di jalan, aku berkata ke pak cahyono, jika nanti waktunya pas, aku akan mencoba disodomi olehnya.... dia hanya tersenyum dan meninju lenganku sambil bilang "IYA DEK, NANTI JIKA SUDAH DI KAMAR"hehehehe......
Terimakasih......
AHMAD (saya) : 50 tahun, 170 cm, gemuk kumis lebat berkacamata.
PAK CAHYONO : 55 tahun 165 cm, gemuk gempal, berkumis lebat seperti sakerah.
untuk kawan2 pembaca yang ingin menyumbang cerita, saya tunggu ceritanya di email berbagi.ceritapria@gmail.com dengan kriteria MATURE (Dewasa). Terimakasih
kehidupan saya termasuk cukup dan bahagia, berasa lengkap disana-sini, tetapi satu hal yang tidak diketahui oleh keluarga saya dan pastinya saya tidak ingin semua mengetahuinya yaitu saya adalah juga seorang penyuka sesama jenis.
Seperti diawal tadi namaku Ahmad, 55 tahun, perawakanku gemuk dengan kumis tebalku, tinggi 170. kejadian ini adalah awal cerita saya bisa menikmati percintaan sejenis yang kala itu usiaku masih 45 tahun.
kala itu sebuah gunung K di propinsi JT sedang erupsi dan tentunya sebagai aparat aku ditugaskan untuk mengamankan desa2 yang sudah ditinggal olah penghuninya yang sedang mengungsi, setelah beberapa hari berjaga di desa W saya akhirnya dipindahkan untuk berjaga di daerah NG yang daerahnya lebih cekat ke puncak gunung tersebut, disanalah saya berkenalan dengan seorang bernama cahyono dia juga seorang aparat loreng, Pak cahyono berusia 5 tahun lebih tua dariku kala itu, sebenarnya kami sudah kenal lumayan lama hanya saja tidak akrab karena memang berbeda instansi. sejak lama saya mengagumi sosok pak cahyono ini, karena orangnya ganteng, gagah, kumisnya seperti sakerah dan agak gemuk, suara beliau juga sangat khas dengan bass nya... singkat cerita kamu bertugas di desa itu selama beberapa hari kedepan, ada beberapa personil yang tentunya salah satunya adalah aku dan pak cahyono. dikarenakan desa yang sangat sepi jadi memang kami mennjadi semakin akrab begitu pula aku dan pak cahyono, kami sering berbagi tugas untuk keliling desa. saya selalu memilih untuk berkeliling dengan pak cahyono. Malam itulah semuanya terjadi.
"suasane sepi begini jadi ingat jaman dulu nggih pak" beliau mengajak ngobrol, "benas mas, jadi ingat jaman dulu masih belum ada listrik" sejak awal saya selalu memperhatikan sosok pak cahyono karena memang bagi saya sangat mengagumkan, walau sedikit lebih pendek dariku tapi memang daya tariknya begitu kuat.
"mas ayo kita istirahat di gardu itu, sambil ngobrol2."pak cahyono mengajakku, dan akupun mengiyakannya. di dalam gardu yang begitu gelap ini kita hanya berdua dengan alat penerangan senter kita masing2. kita ngobrol tentang keseharian kita, sampai hal2 yang nakal. dan ternyata saya ketahui kalau pak cahyono itu doyan main cewek, "saya kalau pas bini halangan gitu kadang pergi ke gunung B, mas."kata pak cahyono mengagetkan saya, gunung B merupakan gunung tempat prostitusi di kota sebelah. beliau bilang kadan istrinya sering menolak keinginannya yang artinya libido sex pak cahyono tergolong besar, akhirnya saya pancing2. "wah berarti punya mas besar dan jagoan dong? hehehehe" aku mulai mengarah kesana, "ah tidak besar mas, tapi kalau soal jagoan ya mungkin saja.. soalnya istri selalu kewalahan hehehe"jawabnya dengan suara rendahnya, "mas ahmad juga pasti lebih hebat kan masih muda" dia bertanya balik aku menjawab "ah tidak mas, saya biasa saja malah paling lebih gagah mas cahyono, lihat masih gagah perkasa ganteng"godaku, mas cahyono hanya tertawa saja tanpa menjawab apa2, tapi dari sorot matanya seperti bertanya2. maka saya beranikan untuk bertanya "kumis mas bagus sekali, boleh saya pegang?" kembali dia hanya tertawa keras tapi tidak menjawab apa2 juga tidak ada penolakan. karena suasane sepi desa ditinggal mengungsi, dan dinginnya cuaca mebuatku tidak bisa menahan diri, saya raba kumis pak cahyono, dia hanya diam senyam senyum, saya beranikan untuk memainkan kumisnya saya pelintir2 dan memujinya "hmmm... benar2 bagus kumis mas, pasti banyak yang suka" , pak cahyono hanya memandang saya tajam dan tiba2 pertanyaan itu muncul "mas suka?", sebuah pertanyaan yang membuat ku gagap untuk menjawabnya. dan belum aku berani menjawab tiba2 kumis itu sudah menempel dipipiku, dan ketika kumis itu menyentuk bibirku, aku sudah tidak bisa berkata apa2 kecuali membiarkan itu terjadi, awalnya kita hanya menempelkan kumis tanpa reaksi apa2, lalu saya beranikan untuk melumat bibir bawahnya yang ternyata beliau bisa mengerti dan membuka mulutnya, akhirnya ciuman2 dalam mulai terjadi, aku lumat kulum bibirnya jilat kumisnya tanpa perduli beliau keberatan atau tidak karena aku sudah tidak bisa menahan nafsu, dan ternyata beliau sama sekali tidak keberatan. beliau hanya membalas dan mengimbangi sesekali membuka mulutnya lebar2 dan mengerang sesekali membalas ciuman dan lumatanku.....
tanganku sudah mencopot semua kancing bajunya pak cahyono, dan memang sengaja tak ku copot seragamnyam kubiarkan tetap dia pakai dengan semua kancing yang membuka, betapa gagahnya pak cahyono, dadanya mennyembut perut yang lumayan buncit tapi badannya padat kekar tidak sepertiku yang gemukknya lemak.
saya mulai ciumi lehernya, sambil mengusap2 perutnya dan turun kebawah ke puting dadanya yang membuat pak cahyono mengerang tidak karuan... dia sepertinya tidak perduli jika ada kawan lain yang datang.
tiba2 saja dia pelorotkan celananya dan kontol itu sudah menantang dibawah, memang ukurannya biasa saja, bahkan sedikit lebih kecil dariku. tapi bentuknya bagus dan gagah sekali.... langsung di tuntun kepalaku untuk menghisapnya, akupun tanpa ragu untuk menghisapnya,
cuppp cuppp.... sluurrpppp...... aku berusaha membuatnya mencapai nikmat, dan erangan2 nya yang tertahan tapi masih terdengar olehku menandakan memang dia menikmati itu,...
arhhhh.... arhhhh..... mass..... arhhhhhh...... suara2 tertahan itu justru terdengar sangat gagah dan lelaki... akupun terus memberikan rangsangan di kontolnya.....
Hampir 10 menit aku mengoral kontol pak cahyono tapi beliau masih bertahan dengan erangan2nya itu.... hingga akhirnya dia menarikku ke atas dan mengajakku berciuman lumat sekali.... sangat2 lumat dan ganas...sambil dia buka bajuku semua seperti yang aku lakukan padanya.... dia ciumi seluruh badanku tapi beliau masih belum bisa menghisap... dia hanya kocok2....tapi karena memang diriku yang begitu suka dengan sosok pak cahyono, membuatku melayang2 dan tidak bisa menahan ejakulasi yang datang terlalu awal....
crooottt.... crotttt... crottt.... "aduh mass.....aduhhh mass... enaknyaaa" diriku meracau tak karuan dan memeluk pak cahyono. beliau dengan tenang mengelus2 pundakku menenangkan racauanku....
setelah agak reda aku lihat dirinya tersenyum "enak mas?, mas ahmad cepat ya keluarnya, baru saya kocok sudah keluar" pertanyaan itu membuatku malu, saya langsung jongkok dan berinisiatif untuk membuatnya klimaks juga... tapi beberapa hisapan beliau sudah menarikku ke atas "sudah jangan mas, punya saya lama kalau hanya di emut gak bisa keluar, jenengan apa mau saya sodomi?"pertanyaan itu membuatku kaget, ini menurutku sudah terlalu jauh, tapi aku juga sudah kepalang basah... aku coba menejelaskan yang saat itu diriku yang belum pernah di sodomi, beliau memaklumi tapi ada rasa sedikit kecewa. "ya sudah mas, tidak apa2, saya mohon maaf jika pertanyaan tadi menyinggung jenengan" jawaban itu malah membuatku bersalah... beliau memakai bajunya dan begitupun aku... suasana memang menjadi agak canggung mungkin karena ini terlihat tidak adil, tapi memang waktu itu saya belum pernah melakukan...aku beranikan diri untuk bertanya dan menjelaskan diriku... dan tanpa kuduga beliau juga membuka diri dan bercerita... ternyata beliau sudah pernah melakukan itu dengan atasan beliau, hanya saja semenjak pak cahyono pindah ke kota ini memang hubungan dengan atasan tersebut putus hingga kejadian malam ini... entah apa yang membuatku menjadi melankolis, tiba2 aku peluk pak cahyono.... dan tanpa disangka dia juga merangkul pundakku dan mengusap2 punggunggku... kita saling berpandang dan ciuman itu terjadi lagi....singkat tapi dalam sekali... seakan2 rasa kangen selama ini tersalurkan.....
setelah kita membersihkan juga merapikan diri, kami kembali ke pos induk untuk bergantian jaga.... disepanjang perjalanan pak cahyono bersiul2 seperti senang sekali. dan tentunya aku juga sangat senang.... di jalan, aku berkata ke pak cahyono, jika nanti waktunya pas, aku akan mencoba disodomi olehnya.... dia hanya tersenyum dan meninju lenganku sambil bilang "IYA DEK, NANTI JIKA SUDAH DI KAMAR"hehehehe......
Terimakasih......
AHMAD (saya) : 50 tahun, 170 cm, gemuk kumis lebat berkacamata.
PAK CAHYONO : 55 tahun 165 cm, gemuk gempal, berkumis lebat seperti sakerah.
untuk kawan2 pembaca yang ingin menyumbang cerita, saya tunggu ceritanya di email berbagi.ceritapria@gmail.com dengan kriteria MATURE (Dewasa). Terimakasih
Mana sambungan nya...
ReplyDelete